Bayi ditawarkan berbagai makanan untuk memberikan diet seimbang dari sekitar 6 bulan. Mereka sering mulai dengan mengambil dan menjilati makanan, sebelum maju untuk makan. Bayi biasanya mulai makan sendiri sekitar 6 bulan, meskipun beberapa akan mencapai untuk makanan sedini 5 bulan dan beberapa akan menunggu sampai 7 atau 8. Tujuan dari proses ini adalah bahwa masing-masing disesuaikan dengan bayi tertentu dan pengembangan pribadi mereka.
Awal makan sendiri sering mengakibatkan usaha kecil makanan yang sangat ditelan sebagai bayi mengeksplorasi tekstur dan selera, tetapi bayi akan segera mulai menelan dan mencerna apa yang ditawarkan. ASI dilanjutkan bersamaan dengan penyapihan dan susu selalu ditawarkan sebelum padat dalam 12 bulan pertama. Meskipun menyusui adalah pendahulu ideal untuk bayi menyebabkan penyapihan (seperti bayi telah terkena rasa yang berbeda melalui air susu ibunya dan tindakan rahang digunakan selama menyusui membantu bayi belajar mengunyah), juga mungkin untuk memperkenalkan botol- bayi makan makanan padat dengan menggunakan metode BLW. Botol-makan bayi dapat berhasil menyapih menggunakan BLW, meskipun mungkin memakan waktu lebih lama bagi bayi untuk terbiasa dengan rasa dan mengembangkan kemampuan untuk mengunyah.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Baby-led_weaning)
DO’s
- Posisikan bayi pada posisi duduk tegak ketika sedang bereksperimen dengan makanannya, jangan sambil terlentang/setengah duduk. Bayi yang diposisikan duduk tegak akan secara refleks mengeluarkan makanan yang tidak mampu dicernanya (biasanya potongan2 besar buah/sayur) baik dikeluarkan langsung maupun dibatukkan atau dimuntahkan. Memposisikan bayi dengan sedikit terlentang / setengah duduk hanya akan membuat bayi sulit untuk mengeluarkan makanan sehingga lebih berbahaya apabila tersedak. Hal ini masih biasa untuk dilakukan apabila bayi diberi makan melalui spoon fed dimana bayi yang belum mampu duduk tegak akan sedikit ditelentangkan oleh ibu untuk memasukkan puree ke dalam mulutnya. But it’s a BIG NO for BLW
- Mulailah dengan memberikan makanan yang mudah untuk diambil dan dipegang, bentuk yang paling mudah dipegangnya adalah yang dipotong berbentuk batang yang tebal (thick stick).
- Tawarkan makanan yang bervariasi, baik variasi dalam warna,rasa maupun tekstur sehingga nutrisinya juga akan beragam dan kemampuannya mengenali makanan juga akan meningkat. Akan tetapi perlu diingat agar jangan terlalu memenuhi piring/tray dengan beragam makanan karena akan membuatnya bingung, berikan secukupnya dan bila kurang dapat ditambah kemudian.
- Teruskan memberi asupan susu (ASI/sufor) serta berikan air putih setelah waktu makan, karena di awal BLW biasanya bayi hanya bereksperimen dan bereksplorasi, hanya sedikit yang dimasukkan mulut. Jumlah asupan susu ini akan berkurang secara bertahap seiring dengan makin berkembangnya kemampuan bayi dalam ber BLW.
- Diskusikan pengenalan makanan padat ini dengan konsultan kesehatan apabila terdapat riwayat intoleransi makanan, alergi, masalah pencernaan, ataupun masalah kesehatan lainnya.
- Jelaskan mengenai mekanisme kerja BLW kepada pengasuh apabila bayi ditinggal bersama pengasuhnya.
DONT’s
- Jangan tawarkan makanan yang kurang baik pada bayi, seperti makanan cepat saji, makanan yang mengandung gula dan garam,
- Jangan tawarkan makanan pada bayi yang sedang kelaparan, sebaiknya bayi disusui terlebih dahulu sebelum diberikan makanan.
- Jangan mengganggu konsentrasi bayi yang sedang makan, dan jangan memaksanya untuk mempercepat makan, berikan waktu pada bayi untuk menikmati makanannya.
- Jangan memasukkan makanan ke dalam mulut bayi, biarkan bayi mengontrol sendiri makanan yang akan dimasukkannya ke dalam mulut, Hal ini penting untuk menghindarkan bayi dari tersedak sekaligus melatih kemampuan bayi dalam memegang makanan.
- Jangan membujuk atau memaksa bayi untuk makan lebih dari yang ia inginkan. Bila bayi menangis, membuang makanan atau tidak tertarik lagi dengan makanan didepannya, itu artinya waktu makan telah usai.
- Jangan pernah meninggalkan bayi makan sendirian tanpa diawasi!!! selain bahaya bila bayi tersedak tanpa pengawasan, makan sendirian juga ga enak toh???(http://mounawibisono.wordpress.com/2010/08/19/blw-dos-donts/)
- Think of mealtimes as playtimes at the beginningPada awal-awal memulai BLW, waktu makan hanyalah waktu untuk bayi belajar, bereksperimen dan mengeksplorasi makanannya.- Keep giving milk feeds on demandSumber nutrisi utama bayi masih berasal dari ASI/sufor, makanan hanyalah sebagai tambahan, bukan pengganti susu. Jadi, tetap berikan susu sesuai permintaan bayi. Lama kelamaan jumlah susu yang diminum akan berkurang dengan sendirinya.- Don’t expect your baby to eat much food at firstBayi tidak serta merta memerlukan makanan ekstra hanya karena dia telah mencapai usia 6 bulan. Ketika mereka sudah menyadari bahwa makanan memiliki cita rasa yang lezat, mereka akan mulai mengunyah, dan kemudian menelannya. Untuk beberapa bulan awal BLW kadang bayi hanya makan sedikit saja.- Try to eat with your baby and include her in your meals whenever possibleKarena bayi adalah makhluk kecil yang suka meniru, jadi dengan menyertakannya dalam waktu makan ia akan lebih mudah meniru orang dewasa untuk makan, serta lebih menikmati waktu makannya.- Expect some messIni yang sering dikhawatirkan oleh ibu2, kotoran yang diakibatkan oleh proses BLW. Untuk meminimalisirnya kita dapat memakaikan slaber, atau mengalasi kursi makan dengan koran/plastik sehingga kekotoran yang ditimbulkan dapat dikurangi. Tapi, lagi2, kotoran yang diakibatkan ini tidak sebanding dengan manfaat yang diberikannya, jadi siap-siap ya!!!- Keep it enjoyable, for both of youDengan menjadikan waktu makan menyenangkan maka bayi akan lebih tertarik untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan makanan-makanan baru, serta akan selalu menanti-nanti waktu makan.
0 comments:
Post a Comment