Oct 18, 2010

Melahirkan bumbee :)

16 oktober sekitar jam 11 malam 
Bee mulai merasakan sakit-sakit di bagian perut bawah, rasa sakit mirip kalau kita lagi haid, kram di perut bagian bawah bercampur rasa kebelet mau buang air besar. Rasanya ini yang dimaksudkan dengan kontraksi mau melahirkan. Menurut prediksi dokter, bumbee akan lahir tanggal 15 oktober ini, tapi rupanya masih mundur dan tada-tandanya mulai terasa pada 16 okt malam.

Semalaman mama bee tidak bisa tidur, sempat pula browsing artikel tanda2 melahirkan di internet, papa Bon mulai mencatat menit-menit sakitnya datang. Sekitar 10 menitan hilang kemudian datang lagi. menurut artikel yang kami dapatkan, kemungkinan kalau bukaan awal itu rasa sakit berselang sejam atau lebih. Lha ini tiap sepuluh menitan, artinya bentar lagi mama bee melahirkan ? Panik juga tapi mama aji meyakinkan bahwa itu baru bukaan awal, dan memang sakit begitu karena anak bayi bumbee sedang mencari jalan :). Jadilah mama Bee semalaman tidak tidur, sampai pagi hari menahan sakit yang semakin sering frekwensinya menjadi 5 menitan. Saat mandi pagi mama bee mendapati banyak cairan darah keluar, wow...itu bukan flek lagi seperti tanda awal melahirkan. Jadilah kami bersiap-siap ke rumah sakit pukul 9 pagi tanggal 17 oktober.

17 oktober 2010, 10:00 (pagi)
Tba di rumah sakit bersalin Restu jl. A. Mapanyuki - makassar, Mama bee diperiksa oleh suster jaga, kali ini periksa "dalam" untuk mengetahui bukaan jalan lahir Bumbee, tau tidak? susternya kaget karena ternyata bukaannya sudah bukaan 7 ! wow...Pantas sakitnya 10 menitan, artinya sejak semalaman suntuk itu bukaannya sudah menuju ke bukaan 7. Ajaib deh...jadinya tak perlu menunggu lama untuk sampai ke bukaan semurna bukaan 10 :) . tapi sakitnya minta ampun...Susternya menyarankan saya untuk berjalan atau berbaring, pilih yang dirasa nyaman. Saya memilih untuk berjalan-jalan di sekitar tempat tidur ruang bersalin, ketika sakitnya datang saya bisa berpegangan pada papa Bon atau pinggir tempat tidur.

pukul 12:00 (siang) 
Dokter kemudian memeriksa bukaannya lagi, kali ini bukaan sudah sempurna, bukaan 10, tapi posisi kepala bumbee masih jauh dari jalan hari, menurut dokter kemungkinan karena air ketuban belum pecah, jadi ditunggu lagi sampai ketubannya pecah. Hampir sejam menunggu ketuban tak kunjung pecah, sambil saya terus beristigfar menahan rasa sakit yang kerap datang , tak lupa suster dan papa Bon mengingatkan saya untuk selalu mengatur napas, menghirup dan menghembuskan agar rasa sakit berkurang (dan ini sangat manjur mengurangi rasa sakit kontraksi) . Juga mammito kakak saya yang senantiasa menyuapkan coklat dan air putih dan air sari kurma secara bergantian, kadang juga teh manis dan susu manis (sebagai penambah tenaga). Kondisi fisik saya saat itu sangat lemah, karena semalaman tidak bisa tidur dan paginya hanya sarapan bubur. Wah...saya jadi panik juga, bagaimana bisa kuat mengedan kalau lemas begini? Berkali-kali dokter memeriksa detak jantung bumbee, semakin lama semakin cepat. Dan tenagaku juga semakin berkurang. Akhirnya dokter mengambil tindakan untuk memberi energi tambahan melali infus. yah...Akhirnya saya diinfus. 

Sudah hampir sejam air ketuban tak juga kunjung pecah, sementara perutku juga semakin kembung karena kedinginan dan juga tak bisa buang air kecil, jadilah saya dipasagi kateter untuk membantu mengeluarkan air seni yang (diperkiraka) menjadi salah satu penghambat bumbee ke jalan lahir. Setelah itu dokter memutuskan untuk mengambil tindakan memecahkan air ketuban, ternya selaput ketuban saya cukup tebal, dengan harapan agar bayi bisa terdorong keluar bersama dengan pecahnya ketuban. Setelah ketuban dipecahkan, bayi belum buja menunjukan tanda-tanda bergerak maju ke jalan lahir. Papa Bon masih bersemangat mengingatkan saya untuk mengatur napas, berzikir dan menyuapkan coklat dan minuman agar enregi saya bertambah. Setelah air ketuban pecah, Dokter memberikan aba-aba ke saya untuk memulai mengedan jika sakit . Dan tiba kontraksinya datang, Bismillah...saya mengedan hanya bertahan beberapa detk kemudian sakitnya hilang. Samapai beberapa kali aya coba mengedan seperti itu. Rasanya tenaga semua sudah habis. Sekitaran sejam lebih saya mencoba mengedan dan hasilnya kepala bumbee tak juga keluar, sempat beberapa kali rambutnya sudah kelihatan, tapi karena kurang kuat mendorong akhirnya saya kehilangan tenaga dan bayi bumbee masuk kembali :( .
Berkali-kali Dokter memeriksa detak jantung bumbee semakin lama semakin bertambah cepat,kondisi itu tidak baik karena bumbee didalam kekurangan oksigen, Oh my! Sekali lagi tindakan diberikan pada mama bee, saya dipasangi selang oksigen kali ini bukan untuk napas saya, melainkan untuk menambah oksigen ke BUmbee, saya disuruh menghirup dalam2 oksigennya supaya suply oksigen bumbee terpenuhi.Tak lupa dokternya selalu mengecek detak jantung bumbee agar tidak melewati ambang yang tidak diinginkan.

Berbagai posisi mengedan dicobakan, mulai dari gaya tidur terlentang biasa, posisi miring kiri, miring ke kanan, sampai papa Bon disuruh naik ke tempat tidur juga dan saya bersandar pada papa Bon. Semuanya tidak berhasil :(. Dan akhirnya saya menyatakan menyerah. Saya minta ke Dokter untuk dioperasi saja. Sebelumnya saya juga ijin ke papa Bon untuki saya dioperasi saja. Hanya saja Dokter menyarankan untuk di Vacum melihat kondisi kepala bayi Bumbee sudah masuk ke jalan lahir, kasian kalau dia ditarik lagi untuk kemudian lewat jalan cesar. Pasrah juga saya mendengar dan setelah papa Bon menandatangani pernyataan bersedia lewat jalan Vacum, kemudian saya disuruh menganbil posisi berbaring memutar, untuk posisi vacum. Dokternya pun siap dengan alatnya. Dan saya sudah pasrah :(

Tiba-tiba, rasa sakit kontraksinya datang lagi dan saya memulai mengedan lagi, kali ini seperti entah dapat tenaga dari mana, saya mengedan tanpa henti , mamito dan papa Bon semakin menyemangati saya tak henti-hentinya saya berzikir, papa Bon juga tak henti-hentinya mengulang bacaan di buku wirid melahirkan. Keajaiban itu datang, saya kuat mengedan hingga saya merasakan kepala bumbee perlahan-lahan keluar, badannya ikut mendorong, saya merasakan bumbee ikut mendorong bersamaan dengan ucapan terakhir saya Allahu Akbar...Diluar sana samar-samar saya mendengar Adzan Ashar...

Lahirlah si kecil cantik Bumbee , Subhanallah...saya diperlihatkan wajahnya bayi mungil dengan suara tangisan yang sangat kuat. Badannya yang montok dan kulitnya yang bersih...Alhamdulillah.... 
Saya mendengar semua orang di ruangan bersalin menangis, papa Bon, mamito, mama Aji dan Dokter serta susternya yang bersuka cita melihat proses persalinan saya yang pada akhirnya Normal :)

Dari pengalaman melahirkan pertama ini saya bisa bagi tips buat yang juga akan melahirkan:
  • Jaga kondisi fisik sebelum melahirkan, usahakan ada istirahat, makan makanan yang dapat menambah energi seperti makan telur ayam kampung campur madu, ngemil coklat, minum-minuman yang manis kayak teh manis atau air kurma.
  • Buat yang muslim, perbanyak dzikir dan pasrahkan semua kepada Allah SWT, juga serahkan kepada ahlinya dalam hal ini Dokter dan tenaga medis. 
  • Kehadiran dan dukungan dari orang-orang tersayang sangat membantu memberikan semangat saat melahirkan, syukur-syukur kalau rumah sakit bersalinnya mengijinkan suami atau orang tua masuk ke ruang bersalin.
  • Berusaha tetap rileks, minta bantuan suami atau orang tua atau saudara, atau bisa juga ke bidan untuk mengusap2 punggung, atau mengusap bagian tubuh kita yang kita rasa nyaman. Seperti saya yang minta diusap punggung oleh Papa Bon juga bergantan saya ingin menggenggam tangan mama saya atau saudara perempuan saya.
  • Jangan lupa untuk terus mengatur napas, ini yang sangat membantu mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Hirup dalam2 udara juga hembuskan...(saya menghirup udara melalui mulut seperti orang kepedisan habis makan sambel)
  • Kalau sempat, selama menunggu masa kontraksi datang disambi makan dan minum, agar energi bertambah.






4 comments:

  1. baby bumbee adalah wujud nyata keajaiban sang Ilahi ya bun :') *menangis terharu
    cantiknya dede Kaila...

    ReplyDelete
  2. Subhanallaah...nangiska'baca pjuanganmu,say..*sambil mengingat pjuanganku dulu..tp wonderingka'krn baby Kay bongsor..
    Selamat menikmati indahnya mjadi seorang ibu..*jgn trauma u/mrencanakn dd u/Kay,yah..(sebaiknya lwtpi masa menyusui 2thnnya)..
    Kiss u/baby Kay cantik...§','§

    ReplyDelete
  3. mbak you: Benar2 setiap kelahiran ada cerita tersendiri...InsyaAllah...berikutnya lebih dikuatkan dan dilancarkan amin...ASI the best i can give to beloved bumbee

    ReplyDelete